Pages

20201009

Persimpangan Hidup

 Ada tahun tahun dimana memang makan bukanlah hal yang bisa kau rasakan setiap harinya. ada dimana tempat berteduh bukanlah gedung mewah berlantai kaca. bahkan mungkin sebaliknya. gubuk reyot yang kau sangga dengan rasa sabar. separah itu faktanya. saat gula atau garam memang sah beradu dengan nasi. sebelum semuanya kau nikmati. pedih, bukan kalimat yang kau kenal dalam hidup.

Kehidupan terlalu sempit untuk dinikmati dengan kesedihan dan terlalu jumawa jika dinikmati dengan hura-hura. sepantasnya memang kau hidupi. bagaimanapun hasil akhirnya.


Sebaik apapun kau sekarang, akan ada bayangan hitam dimasa lalu. akan ada noda noda getir yang pernah kau makan. akan banyak benang kusut yang sejatinya memang tak untuk diurai. buih buih bahagia yang seperlunya kau kepul-kan.


Ada sejatinya waktu yang akan menjawab semua tanyamu. yang akan membersihkan semua tawamu. yang senantiasa mengeja setiap mantap pijak kakimu. hari dimana apa yang menjadi nyatamu akan kau raih. pernyataan-pernyataan sorai riangmu.


Memang tak mudah nyala apinya, memang sulit kau dengar derunya. namun yang pasti kau ketahui. pijar itu semakin nyata diakhir hisap dukamu. menemui titik terang, terang yang memang tak sebegitunya. cukup, cukup berarti hanya untukmu saja. karena memang untuk yang lain, itu sangat biasa. tanpa arti.


Tapi memang, hidup bukan waktu dimana kamu akan berlari. pun juga bukan dimana engkau akan berjalan beriringan. hidup adalah harapan yang kau semai, entah dimanapun empunya. hidup adalah tentang bagaimana kau merayakan setiap kecil titik temunya. potongan-potongannya. remah-remahnya.


Sampai, dimana ada titik. tempat kau bercerita semuanya sebelum ini. sebelum kau sekuat tenaga mengingat masa kelam itu. titik sampai dimana kau terus berjuang menghidupinya. sekali lagi. ini titik terangnya.


Dan kemudian ada konflik-konflik baru. ada runtutan-runtutan cerita baru. ini belum akhir, nafas barumu baru saja kau cerca. selamat. selamat datang. didunia yang seharusnya tak kau percaya sebelumnya. yang semakin kau khianati semakin menjadi-jadi. yang semakin kau benci namun semakin berarti.


Dalam hitungan, kau mungkin ada diseperempat arah jarum jam berputar. bukan lagi cahaya bukan pula bayangan. kau adalah sisi gelapnya terang itu. menikmati. menghakimi. mencaci lalu menjilat kembali peluhnya. tanpa ampun.


Menemukan dimana kau merebahkan letihmu. menghayutkan semua kalutmu. menerpa semua buai ayunan zaman. menghangatkan sebagian tubuh telanjangmu. bertemu, menyatu lalu beradu. kasihmu. makhluk lain yang mulai berupaya menyentuhmu. tak semata-mata hanya berteduh. sempatkan untuk memberi arti. kau percayai sampai nantinya kau bawa pergi.


Hari dimana memang tak ada lagi sendu. tak berkecukupan lagi tetesan sedihmu. berlipat-lipat kerut bahagia diwajahmu. sebisa apapun itu, pesanku. bahagia selalu, tanpa ampun. tanpa kadaluwarsa. selalu.


Adee Nugraha

Okt 09, 2020

(ditulis, dengan penuh kasih)




x

Tidak ada komentar:

Posting Komentar